Minggu, 22 April 2012

Ya Ampun, 23 BUMN Rugi Rp3,2 Triliun

Kementerian BUMN mencatat sebanyak 23 perusahaan milik negara menderita kerugian senilai Rp3,2 triliun, dari total laba seluruh BUMN sebesar Rp123,93 triliun. "Meskipun mampu mencetak laba hingga Rp123,93 triliun, namun masih terdapat sebanyak 23 perusahaan yang masih rugi," kata Sekretaris Kementerian BUMN, Wahyu Hidayat, di sela Paparan Kinerja BUMN Tahun 2011, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (20/4). Menurut Wahyu, dari 23 BUMN yang merugi tersebut sebanyak 15 perusahaan di antaranya merupakan hasil laporan keuangan unaudited (belum audit), tiga audit tahun buku 2012, selebihnya berdasarkan audit tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data, rugi terbesar tahun 2011 dialami PT Pal Indonesia yang mencapai Rp1,323 triliun, disusul PT Merpati Nusantara Airlines sebesar Rp778,649 miliar. Selanjutnya, PT Dirgantara Indonesia Rp356,527 miliar, PT PT Danareksa Rp287,37 miliar, PT Bahana PUI Rp143,977 miliar, PT Perkebunan Nusantara XIV Rp113,84 miliar. Adapun rugi terkecil yaitu PT Inhutani III sebesar Rp58 juta, PT Industri Kapal Indonesia (Laporan Keuangan Audited 2010) rugi sebesar Rp805 juta, dan PT PDIP Batam sebsear Rp1,3 miliar. Wahyu menjelaskan, Kementerian BUMN tidak bisa memaksakan seluruh BUMN harus mencatat untung karena proses di tiap-tiap perusahaan tentu berbeda. "Meski cita- cita Kementerian adalah seluruh BUMN mampu meraih kinerja keuangan yang maksimal namun banyak hal yang harus dilakukan seperti PT Kertas Leces," ujarnya. Meski demikian ia menambahkan, pencapaian laba BUMN tersebut masih bisa berubah karena belum seluruhnya menyelesaikan laporan keuangan. Secara keseluruhan total laba 140 BUMN pada 2011 mencapai Rp123,935 triliun, ditargetkan naik 17,45 persen menjadi Rp145,564 triliun pada 2012. "Pertumbuhan laba 2012 akan didorong membaiknya perekonomian nasional, dan program efisiensi di masing-masing BUMN yang diselaraskan dengan kemampuan perusahaan dalam menyediakan belanja modal (capex) dan belanja operasional (opex)," kata Wahyu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap berkomentar dengan bahasa sopan