Senin, 23 April 2012

Pembantai ''Muslim'' Norwegia Berikan Kesaksian Barbar

OSLO - Sosok Anders Behring Breivik menjadi musuh nomor satu di Norwegia. Pria yang menjadi pelaku utama pembantaian terhadap 77 warga ini mengaku kehilangan keluarganya sejak peristiwa yang berlangsung 22 Juli lalu. Pria berusia 33 tahun ini tidak menunjukkan rasa bersalah sama sekali, saat memberikan kesaksian mengejutkan mengenai insiden yang mengguncang Norwegia tersebut. Dirinya menilai hal itu memang perlu dilakukan. "Saya kehilangan keluarga sejak peristiwa 22 Juli. Saya tidak pernah lagi melakukan kontak dengan mereka," tutur Breivik, seperti dikutip Associated Press, Senin (23/4/2012). Breivik, selama ini memang mengakui aksi pengeboman dan penembakan, tetapi dirinya bersikeras tidak melakukan aksi kriminal. Menurutnya, tiap korbannya memang pantas dibunuh, karena dianggap telah mengkhianati negara. Tetapi Breivik meminta maaf kepada seorang pemilik pub, yang termasuk dalam delapan orang tewas di Oslo. Menurut Breivik, bukan maksudnya untuk membunuh warga sipil. Tetapi, anehnya dirinya tidak akan meminta maaf atas pembunuhan 69 korbannya yang lain. "Saya tidak menyesal. Utoya (lokasi pembantaian 69 warga) adalah tempat kamp indoktrinasi," ujarnya di depan Pengadilan Norwegia. "Semua aktivis multikultural adalah monster. Monster jahat yang ingin menghapus rakyat, kelompok etnis, budaya serta negara kita," ucap Breivik. Ucapan Breivik ini dikecam keluarga korban pembunuhan. Mereka menilai sikap Breivik amat menyedihkan dan mendesak agar pria yang dikenal sebagai sosok ekstrimis garis kanan ini dihukum berat. Bila dinyatakan waras, maka Breivik akan dihadapkan pada hukuman 21 tahun penjara. Tapi, bila dinyatakan gila, maka Brievik bisa dibebaskan dan dinyatakan tidak berbahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap berkomentar dengan bahasa sopan